LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI
“PENGAMATAN STRUKTUR TULANG DAN CANGKANG TELUR“

Disusun oleh :
1.
Choirunisa’
Ahmad Kadafi (10/XI MIA 2)
2.
Irfan
Rasyid M (21/ XI MIA
2)
3.
Kharisma
Pradina Pangestu (22/ XI MIA 2)
4.
Uni
Aidita (34/
XI MIA 2)
SMA NEGERI 1 SRAGEN
TAHUN
PELAJARAN 2014/ 2015
PENGAMATAN STRUKTUR
TULANG KERAS
I.
TUJUAN :
1. Mengetahui letak tulang keras dan tulang
rawan
2. Mengetahui perbedaan tulang
keras dan tulang rawan
3. Mengetahui pengaruh asam cuka terhdap struktur tulang keras
II. DASAR TEORI :
Yang termasuk jaringan ikat penyokong adalah jaringan tulang. Jaringan
tulang tersusun atas sel-sel tulang yang terdapatdi dalam matriks. Matriks
tersebut banyak mengandung zat perekat (kolagen) dan endapan mineral, terutama
kalsium. Ada 2 macam jaringan tulang,
yaitu jaringan tulang rawan dan jaringan tulang keras (tulang sejati).Jaringan
tulang rawan disebut juga kartilago. Sel-sel penyusun kartilago disebut sel-sel
tulang rawan (kondrosit). Kartilago bersifat kuat dan lentur. Selain pada
persendian, kartlago tidak memiliki pembuluh darah dan serabut saraf.Jaringan
tulang keras (osteon) tersusun atas sel-sel tulang (osteosit) yang berasal dari
sel induk tulang (osteoblas). Tulang sejati bersifat keras karena sebagian
besar matriksnya mengandung mineral-mineral anorganik, seperti kalsium, fosfat,
bikarbonat, sitrat, magnesium, kalium, natrium. Adapun sebagian kecil
matriksnya mengandung kolagen.
(paket biologi platinum halaman 55)
Tulang disebut
alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakannya sendiri.
Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang
pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang
sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai
peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan. Otot disebut alat
gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan miosin
yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot
dapat bergerak
.
Fungsi tulang antara
lain :
a.
Memberikan bentuk tubuh dan menegakkan tubuh
b.
Melindungi organ yang rusak
c.
Alat gerak pasif
d.
Tempat melekatnya otot
e.
Tempat pembentukan sumsum
Tulang dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a.
Berdasarkan komponen penyusunnya
1.
Tulang rawan (kartilago)
Ciri-cirinya yaitu
terdiri atas sel-sel tulang rawan, bersifat lentur dan elastis, banyak
mengandung zat perekat atau kondroblast, dan sedikit zat kapur. Contoh : pada
tulang hidung, ujung tulang pipa, daun telinga, antar ruas tulang belakang,
trakea, dan ujung tulang rusuk.
2.
Tulang keras
Ciri-cirinya yaitu
mengandung osteoblas yang menghasilkan zat pengikat disekitar sel-sel tulang.
Osteoblas juga membentuk sel tulang (osteosit). Sel-sel tulang keras
menghasilkan suatu senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang. Ke dalam
matriks tulang itu akan diendapkan zat kapur berupa kalsium karbonat (CaCO3)
dan kalsium fosfat (Ca(PO4)2). Oleh karena itu matriks
tulang menjadi keras. Proses pengerasannya disebut penulangan (osifikasi). Pasa
struktur tulang keras terdapat sistem havers yaitu suatu kesatuan antara
sel-sel tulang dan matriks yang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf.
b.
Berdasarkan bentuknya
1.
Tulang panjang (pipa)
Terdapat pada lengan
atas, tulang paha, tulang betis, dan ruas tulang jari. Di dalam rongga tulang
pipa berisi sumsum merah.
2.
Tulang pendek
Terdapat pada ruas-ruas
tulang belakang, pergelangan tangan, dan
pergelangan kaki.
3.
Tulang pipih
Terdapat pada tulang
rusuk, tulang dada, tulang tempurung kepala, tulang belikat, dan tulang
pangggul.
4.
Tulang yang bentuknya tidak beraturan
Terdapat pada tulang
wajah dan ruas-ruas tulang belakang
Bagian-bagian Tulang
Pipa :
1.
Epifise,
bagian ujung tulang yang terdiri dari dari tulang rawan.
2.
Diafise,
bagian tengah yang memanjang dan dipusatnya terisi sumsum tulang pada rongganya.
3.
cakra
epifise, bagian sempit antara epifise dan diafise.
(LKS Biologi halaman 26-27)
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa
kimia asam organic yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma. Asam cuka
memiliki rumus empiris C2H4O2. Dan memiliki rumus molekul CH3COOH
III.
ALAT DAN BAHAN :
Alat : Bahan
:
-
Gelas beker -
Tulang paha ayam segar
-
Cawan petri -
Cangkang telur
-
Pisau -
Larutan asam cuka
-
Pinset
-
Sarung tangan karet
-
Kertas tisu
IV.
CARA KERJA :
1. Menggunakan
sarung tangan untuk membersihkan dari daging yang menempel.
2. Mengamati
keadaan struktur tulang tersebut , meliputi kekerasan
(dengan cara menekan ) , kelenturan (dengan cara membengkokkan ) , dan warnannya .
3. Meletakkan
tulang kedalam gelas bekerb.tuangkan larutan asam cuka kedalam gelas beker
hingga tulang terendam dan membiarkan selama 7 hari.
4. Mengamati tulang dengan menggunakan pinset
, mencuci tulang dengan air yang mengalir , mengeringkan tulang dengan
tisu dan meletakkan pada cawan petri .
5. Mengamati
perubahan keadaan tulang setelah direndam dan mencatat pengamatan pada tabel .
V.
DATA
HASIL PENGAMATAN :
No
|
Obyek yang diamati
|
Perlakuan
|
Keadaan
|
||
Warna
|
Kekerasan
|
Kelenturan
|
|||
1.
|
![]() |
Sebelum direndam larutan
asam cuka
|
Kemerah-merahan ,segar
|
Keras, padat , kompak
|
Kaku
|
2.
|
Tulang paha ayam
![]() |
Setelah direndam larutan
asam cuka
|
Putih pucat
|
Lunak
|
Lentur , elastic, fleksibel
|
3.
|
Cangkang telur
![]() |
Sebelum direndam larutan
asam cuka
|
Segar , coklat
|
Keras
|
Kaku
|
4.
|
Cangkang telur
![]() |
Setelah direndam larutan
asam cuka
|
Coklat pucat
|
Mudah rapuh , lunak
|
Lentur, elastic, fleksibel
|
VI.
ANALISA
DATA :
Dari percobaan diatas dapat kita ketahui bahwa tulang
ayam memiliki tulang keras dan tulang rawan. Tulang keras pada paha ayam
terletak di bagian diafise (batang), sedangkan tulang rawan pada paha ayam
terletak di epifise (ujung tulang yang membesar). Diafise tersusun dari tulang
kompak berbentuk silinder tebal yang berisisi sumsum sedangkan epifise tersusun
dari tulang spons yang di selubungi oleh tulang kompak dan dilapisi tulang
persendian (hialin). Pada tulang paha ayam, struktur tulang sudah berosifikasi., sedangkan pada cangkang
telur masih embrional.
Saat dilakukan percobaan pada tulang
paha ayam dan cangkang telur, tulang paha ayam dan cangkang telur di rendam
dalam larutan CH3COOH atau asam cuka. Sebelum di beri perlakuan pada
tulang paha ayam,keadaan tulang ayam sangat segar. Warna tulang paha ayam
tersebut berwarna kemerah – merahan. kekerasannya sangat keras, padat dan
kompak. Kelenturannya sangat kaku. Sedangkan setelah di beri perlakuan direndam
di larutan CH3COOH selama seminggu, keadaan tulang sudah berbeda.
Warna tulang paha ayam putih pucat. Kekerasan tulang sangat lunak. Kelenturan
tulang pun sangat lentur, elastis, dan fleksibel. Begitu juga yang dialami oleh
cangkang telur. Sebelum direndam di larutan CH3COOH warna cangkang
coklat , kekerasan keras dan kelenturan cangkang telur sangat kaku. Sedangkan
setelah di rendam di larutan CH3COOH selama seminggu keadaan tulang
sangat berbeda. Warna cangkang coklat pucat, kekerasan mudah rapuh, lunak dan
kelenturannya lentur, elastik, dan fleksibel. Keadaan tulang dan cangkang telur
ini sama. Penyebabnya struktur tulang paha ayam dan cangkang telur berubah karena larutan CH3COOH.
Larutan CH3COOH mempengaruhi keadaan tulang dan cangkang telur karena larutan CH3COOH
melarutkan zat kapur pada tulang dan cangkang telur sehingga menyebabkan
struktur tulang pada tulang paha ayam dan cangkang telur menjadi berubah. Warna
yang sebelumnya kemerah – merahan menjadi putih pucat. Kekerasan pada tulang
sebelum di rendam keras, padat, dan kompak sedangkan setelah di rendam di larutan
CH3COOH kekerasan tulang menjadi lunak seperti tulang rawan.
Keleturan pada tulang sebelum direndam sangat kaku, sedangkan setelah direndam
di larutan CH3COOH tulang sangat elastis, lentur dan fleksibel.
Sedangkan pada cangkang telur sebelum direndam di larutan CH3COOH
warna cangkang tersebut coklat ke orange – orangean dan tampak sangat segar,
sedangkanstelah direndam dilarutan di CH3COOH warna cangkang telur
tersebut berubah menjadi coklat pucat. Kekerasan cangkang sebelum direndam
adalah keras, sedangkan setelah di rendam kekerasan cangkang telur menjadi
mudah rapuh dan lunak. Kelenturan cangkang sebelum direndam sangat kaku,
sedangkan setelah direndam di larutan CH3COOH cangkang telur
kelenturannya lentur, elastik dan fleksibel.
Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut :
CaCo3 + 2CH3COOH →
Ca(CH3COOH)2 + CO2 + H2O
Dari data diatas, dapat disimpulkan
bahwa tulang ayam memiliki tulang keras dan tulang rawan. Tulang keras pada
paha ayam terletak di bagian diafise (batang), sedangkan tulang rawan pada paha
ayam terletak di epifise (ujung tulang yang membesar) . saat dilakukan
percobaan dengan merendamkan tulang paha ayam dan cangkang telur di larutan CH3COOH
selama seminggu, struktur tulang paha ayam dan cangkang telur berubah. Penyebab
Larutan CH3COOH mempengaruhi keadaan tulang dan cangkang telur karena larutan CH3COOH
melarutkan zat kapur pada tulang dan cangkang telur sehingga menyebabkan
struktur tulang pada tulang paha ayam dan cangkang telur menjadi berubah.
Asam asetat(CH3COOH) merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting, pengaplikasiannya
dalam kehidupan sehari-hari adalah
:
Asam asetat digunakan dalam produksipolimer seperti polietilena
tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat
digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering
digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat
mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh
dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati.
VII.
DISKUSI
:
1. Perubahan apa yang terjadi pada tulang paha
ayam sebelum dan sesudah direndam di larutan Asam Cuka ?
Jawab : Sebelum di beri perlakuan pada tulang paha ayam,keadaan tulang
ayam sangat segar. Warna tulang paha ayam tersebut berwarna kemerah – merahan.
kekerasannya sangat keras, padat dan kompak. Kelenturannya sangat kaku.
Sedangkan setelah di beri perlakuan direndam di larutan CH3COOH
selama seminggu, keadaan tulang sudah berbeda. Warna tulang paha ayam putih
pucat. Kekerasan tulang sangat lunak. Kelenturan tulang pun sangat lentur,
elastis, dan fleksibel.
2. Setelah tulang terhadap paha ayam direndam
Asam Cuka ,apakah tulang paha ayam tersebut bisa dibengkokan ?Apakah pengaruh Asam
Cuka terhadap struktur tulang keras?
Jawab : bisa,
karena asam cuka melarutkan zat kapur pada tulang paha ayam sehingga
menyebabkan struktur tulang pada tulang paha ayam menjadi berubah.
3. Sebutkan komponen zat penyusun tulang keras !
Jawab : tulang keras tersusun dari
komponen nonseluler dan seluler. Komponen nonseluler berupa matrik yang
mengandung subtansi semen glikosaminoglikans (protein polisakarida), serat
osteokalogen, garam anorganik kalsium fosfat, kalsium karbonat, sedikit kalsium
florida serta magnesium florida. Komponen seluler ada 4 macam, yaitu :
osteoprogenitor, osteoblas, osteosit(sel tulang), osteoklas.
4. Apakah fungsi zat kapur (kalsium fosfat dan
kalsium karbonat ) bagi tulang keras ?
Jawab : Zat kapur (Kalsium Fosfat dan
Kalsium Karbonat) bagi tulang keras berfungsi sebagai pembuat struktur tulang
menjadi keras serta mampu menahan sinar-X.
5. Dari
manakah tubuh memperoleh zat kapur ?
Jawab : Tubuh memperoleh zat kapur dari mengkonsumsi makanan
yang cukup mengandung
kalsium dan vitamin D dan berjemur pada pagi hari kerena sinar matahari sangat
baik untuk membantu pembentukan vitamin D.
6. Apa akibatnya jika tubuh kekurangan zat kapur
?
Jawab : Kekurangan zat kapur dapat menimbulkan kerusakan pada gigi,
juga pada pertumbuhan tulang dapat menjadi tidak sempurna
– rakhitis, selain itu apabila terjadi luka pada bagian tubuh darah sukar membeku, gejala lainnya yaitu kekejangan pada otot.
VIII . KESIMPULAN
1.
Tulang keras terletak di bagian diafise sedangkan tulang rawan terletak di
bagian epifise
2.
Tulang keras memiliki sifat keras, kuat, dan kurang elastis. Sedangkan
tulang rawan memiliki sifat lunak dan elastis
3.
Larutan asam cuka (CH3COOH) melarutkan zat kapur pada tulang
keras sehingga menyebabkan struktur tulang keras menjadi lunak seperti tulang
rawan
XI. DAFTAR PUSTAKA
Pujiyanto, Sri. 2012. Menjelajah Dunia BIOLOGI 2. Solo: Tiga
Serangkai
LKS Araminta Sains. 2014. Biologi Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam untuk SMA
LAMPIRAN

|

|


|
||||
|
Sragen, 26 November 2014
Mengetahui
Pembimbing
Praktikum Praktikan
Kelompok 1
Endang
Sri Darmiyati,S.Pd
M.Pd Choirunisa’ A. Irfan
Rasyid M.
![]() |
NIP.
197303081998012001 10/XI-Mia.2 21/XI-Mia.2
Kharisma P Uni Aidita
22/XI-Mia.2 34/XI-Mia.2